Monday, April 25, 2005

Sebuah Do'a

Ya 4JJI begitu banyak nikmat kasih-Mu untuk kami....
Ya 4JJI begitu melimpah rizki yang Engkau berikan kepadaku dah keluargaku....
Ya 4JJI jangan sampai aku menjadi kufur atas semua ini ...
Ya 4JJI jangan biarkan aku terlena dari rasa belas kasih kepada fakir miskin
Janganlah........
Kau biarkan aku terhanyut dalam nikmat-Mu tanpa pernah bersyukur kepada-Mu
Ya 4JJI ampunilah dosa kami ..........
Ya 4JJI ampunilah dosa kami ..........
Ampunilah...............
Dosa kami.........
Aminnnnnnnnn

Friday, April 22, 2005

bt

Nyenyak banget tidur malam ini, dari ba’da isya Diah tidur bangun-bangun shubuh sampe tv aja di matiin mamah, balas dendam kali ya karna malam kemaren tidur 3 jam duh enak bgt tidur semalam, ah... untungknya hari ini agak santai soalnya kewarnet nya siang jadi bisa beres-beres di rumah dengan santai.Duh gak kerasa waktu dah pukul 10.00 lagi blom siap-siap nich mau ke warnet
Di warnet hari ini sepii banget..:( udah sepi pengunjung sepi pula temen chat duh jadi BT nich tapi gak terlalu bt sich soal nya ada temen-temen yg temenin Diah ya gak terlu kesepian, hmmm.....padahal hari ini hari liburr pengen nya sich hari libur ini di rumah aja istirahat tapi gimana duh byk tugas yg blom beres (sory nur ketikan mu lom selesai juga he..he..he..) pengen nya semua tugas hari ini selesai tapi ya begitulah gak pernah selesai datang lagi datang lagi tugasnya, yahh di nikmati aja namanya juga hidup gak bakal lepas dari semuanya kecuali klo udah mati he..he..he.. betul gak??
Makanya mungpung masih hidup hayoo pergunakan masa hidup ini dengan sebaik-baik nya yo perbanyak amal (wah diah so so an kaya yg udah bener aja)
Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara
v Sehat sebelum sakit
v Muda sebelum tua
v Kaya sebelum miskin
v Waktu luang sebelum sempit
v Hidup sebelu mati

Sunday, April 17, 2005

Di Balik Lagu Balonku ada Lima

Pasti kita hafal dengan lagu balonku ada lima.Balonku ada lima,rupa2 warnanya ,hijau kuning kelabu,merahmuda dan biru,meletus balon hijau,dor!hatiku sangat kacau,balonku tinggal empat,kupegang erat2.

Saat kita kehilangan sesuatu,pacar,rumah ,atau apapun (meletus balon hijau,dor!hatiku sangat kacau) kita masih punya yang lain,yang harus kita pertahankan (Balonku tinggal empat,kupegang erat2)Janganlah cepat putus asa. Karena kita tak tahu apa rencana yang dibuat Tuhan di balik peristiwa kehilangan itu..

tapi setelah dipikir pikir ada benarnya juga tulisan itu.Jadi di saat kita sedang merasa kacau dan sedih karena kehilangan sesuatu,kita ngga boleh terlalu larut dalam kesedihan itu.Karena masih banyak hal yang masih harus kita pikrkan dan perbuat.maksih teman kamu telah membuka hatiku kembali :)

Monday, April 11, 2005

Mengalahkan atau Dikalahkan

Mengatasi rasa jenuh mungkin adalah suatu hal yang tidak mudah bagi sebagian orang. Penyebabnya bisa bermacam-macam, salah satunya adalah rutinitas atau pekerjaan yang dirasakan monoton sebab selalu harus dikerjakan setiap hari dalam bentuk yang sama. Bagi sebagian orang, mungkin hal itu tidak menantang, dan kurang membangkitkan gairah kala mengerjakannya. Sehingga mereka memilih untuk mengerjakan sesuatu hal yang lain, yang dirasakan lebih menarik dan lebih menuntut kreatifitas.

Padahal, mengalahkan rasa bosan atau jenuh adalah sebuah kreativitas tersendiri. Setidaknya, setiap orang yang berhasil menaklukkannya telah berhasil mengubah paradigma yang tertanam dalam pikirannya bahwa pekerjaan tersebut membosankan, berganti menjadi sebuah produktifitas baru dengan semangat yang baru pula. Tidak mudah? Tentu saja. Bahkan perlu keterampilan tersendiri, kesabaran, dan yang paling penting adalah: kemauan. Bila kemauan tidak dihadirkan, maka perubahan itu tak kan terjadi.

Mengalahkan rasa bosan mungkin seumpama memukul-ratakan sebuah bongkahan batu yang akan menghabiskan energi. Ia menjadi sebuah momok tersendiri bagi tiap diri. Bisa dihitung berapa orang yang sukses menghancurkan 'batu kebosanan' itu. Sebagian besar hanya akan menunggu sampai batu itu hancur dimakan zaman atau dilubangi oleh air yang menetes dari hujan. Cukup jarang mereka yang dapat menjadikan batu tersebut sebagai 'lawan' dan dikalahkan. Menjadikan rasa bosan sebagai 'kawan' hanya akan membuatnya mendekam lebih lama dalam diri kita.

Sebenarnya, menjalani rutinitas tidak akan menjelma menjadi sebongkah ‘batu kebosanan’ yang akan terus dirasakan menghimpit, apabila kita menjalaninya dengan kesabaran dan juga keikhlasan. Melapangkan hati dan mengusir ‘debu-debu penyakit’ di dalamnya akan membantu diri kita untuk bisa menerima setiap kondisi dengan hati tenang. Masalahnya sekarang, menjadikan hati tetap ikhlas setiap saat dan membuatnya lapang selalu, adalah hal yang tidak mudah. Pula bergantung dari ‘bahan bakar’ yang ada dalam tiap diri kita, yang akan memompa semangat serta bekerja keras mengusir tiap titik debu ketidakikhlasan. Bahan bakar itu bernama keimanan.

Manusia diciptakan dengan segala kelemahan serta kelebihannya. Sifat lalai, lupa, lengah, mungkin adalah sesuatu yang memang menjadi sifat dasar manusia. Sesuatu yang memang sudah ada sebagai sebuah kelemahan, yang harus diatasi supaya sifat-sifat itu tidak terus muncul dan akhirnya mengganggu.

Rasa bosan, yang sering menjadi momok dan penyebab seseorang berkeinginan untuk pindah pekerjaan, bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Di antaranya adalah suasana kerja yang monoton, teman kerja yang sering membuat kesal, gaji yang tak kunjung naik, tidak dipromosikan untuk naik jabatan, merasa kurang mendapat tantangan dalam pekerjaan, dan sebagainya. Demikianlah alasan yang kerap kali diutarakan, diputuskan menjadi penyebab, lalu membuat seseorang tersebut hengkang dari tempat kerjanya. Benarkah alasan-alasan tersebut merupakan hal yang telah terjadi dan merupakan akar masalah? Ataukah hanya sebuah legitimasi yang dicari-cari supaya dapat melarikan diri dari ketidakmampuan untuk menghadapinya? Mungkin hanya Allah dan diri kita sendiri saja yang tahu.

Seringkali kita menyalahkan lingkungan di sekitar atas rasa bosan atau kejenuhan yang, menurut kita, sedang melanda. Mengkambinghitamkan sesuatu di luar diri kita rupanya menjadi pekerjaan mudah yang akan selalu kita lakukan, apabila kita tidak mau untuk melakukan introspeksi diri atau ber-muhasabah. Karena, bisa jadi kondisi stagnan atau rasa jenuh itu datang oleh sebab diri kita yang sering berpikiran negatif terhadap apa yang sedang dilakukan, atau terhadap seseorang yang sedang dihadapi. Sehingga semuanya terasa begitu tidak menyenangkan. Bisa jadi pikiran-pikiran itu muncul dikarenakan diri kita yang tak mampu berinovasi dan berpikir kreatif untuk mengembangkan kemampuan serta tugas-tugas kantor yang sedang dikerjakan. Bisa jadi ketidaknyamanan itu adalah akibat dari diri kita yang selalu merasa kurang sehingga timbul emosi dan gejolak untuk mendramatisasi keadaan. Lalu muncullah sebuah pikiran yang akhirnya dinyatakan sendiri maupun kepada orang lain, “Aku bosan! I’m outta here!”

Benarkah demikian? Diri kita sendirilah yang dapat menjawabnya.

Mungkin saja, bila kita mau meluangkan waktu untuk rehat sejenak di kala aktifitas di kantor sedang dalam stadium tinggi, rehat itu akan membawa kesegaran dan semangat baru. Sehingga pikiran menjadi lebih terbuka terhadap masukan-masukan positif yang membangun dan menyelesaikan permasalahan. Bentuk rehat itu bisa bermacam-macam. Tidak perlu cuti berhari-hari bahkan berhura-hura dengan segala bentuknya, sebab bisa jadi akan menjadi celah kemalasan untuk timbul dan melenakan gerak kita yang sudah cukup lamban. Rehat itu bisa dihadirkan dalam bentuk membuat games atau permainan menarik sepanjang waktu istirahat kantor. Atau mengadakan pelatihan singkat, semacam workshop atau seminar sehari, dengan tujuan untuk membangkitkan motivasi. Atau merencanakan perubahan dalam pola pengerjaan tugas-tugas kantor yang dirasakan monoton tersebut.

Hal-hal di atas tentu saja akan dapat bermanfaat bila diri kita atau siapapun yang merasa bosan memiliki “kemauan” yang kuat untuk mengatasi dan mengalahkan rasa bosan itu. Bila tidak, maka seribu macam permainan dan inovasi apapun akan tetap dirasakan sebagai sebuah kesia-siaan.

Semuanya memang tergantung pada diri kita masing-masing. Hambatan yang menjadi penghalang kesuksesan itu akan selalu ada. Soal apakah ia akan menjadikan kita berpaling dan kemudian pergi meninggalkan pekerjaan, atau kita memilih untuk menghancurkan hambatan itu kemudian bertahan dan memperbaiki segala sesuatunya, adalah pilihan pribadi. Tak mudah memang untuk menjadi seseorang yang survive dalam kondisi sulit. Tetapi mereka yang sedikit itulah yang akan muncul dengan kesuksesan dan kemudian dikenal sebagai seseorang yang berhasil dalam pekerjaannya.

Itu semua adalah pilihan. Sebab perubahan hanya akan terjadi pada mereka yang memiliki kemauan kuat untuk berubah atau mengubah kondisi tak menyenangkan yang mereka rasakan serta menghadapi segala hambatan yang memang akan selalu ada. Kita sendiri yang menentukan, akan mengalahkan atau dikalahkan oleh “rasa bosan”.

Thursday, April 07, 2005

PRIBADI BERDZIKIR

Baginya...
Dunia adalah surga
Bumi adalah masjid
Rumah, kantor bahkan hotel adalah musholla
Tempat berpijak, hamparan sajadah

Perangainya...
Bicaranya bersemangat da'wah
Sedangkan diamnya adalah dzikir
Pikirannya pun berbaik sangka

Pandangan matanya adalah rahmat
Telinganya selalu terjagaHatinya terus berdo'a
Tangannya menggenggam sedekah
Langkah kakinya penuh jihad

Keutamaannya adalah silaturrahmi
Sedangkan kerinduannya adalah syariat Allah
Teladannya Rasulullah
Cita-citanya syuhada

Serta dalam kesibukannya sehari-hari
Dia hanya sibuk memperbaiki diri
Tidak tertarik mencari kekurangan
Apalagi aib orang lain


(Arifin iLham)

Saturday, April 02, 2005

Bodohnya Diri Kita

Lucu ya,
uang Rp 20,000an kelihatan begitu
besar bila dibawa ke kotak amal mesjid,
tapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket

Lucu ya,
45 menit terasa terlalu lama
untuk berzikir,
tapi betapa pendeknya waktu itu
untuk pertandingan sepakbola
Jangankan 45 menit, 10/15 menit untuk zikir harian pagi dan petang ,
kadang-kadang dilakukannya dengan super cepat,
padahal idealnya banget 'tiap saat'
kita itu harusnya berdzikir ya.

Lucu ya,
betapa lamanya 2 jam berada di Masjid,
tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menikmati pemutaran film di bioskop

Lucu ya,
susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau sholat,
tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan bila ketemu teman

Lucu ya,
betapa serunya perpanjangan waktu
dipertandingan bola favorit kita,
tapi betapa bosannya bila imam
sholat memanjangkan bacaannya,

Lucu ya,
susah banget baca Al-Quran 1 juz saja,
tapi novel best-seller 100halamanpun habis dilalap

Lucu ya,
orang-orang pada berebut paling depan
untuk nonton bola atau konser
tapi berebut cari shaf paling belakang
bila Jumatan agar bisa cepat keluar

Lucu ya,
kita perlu undangan pengajian 3-4minggu
sebelumnya agar bisa disiapkan diagenda kita,
tapi untuk acara lain jadwal kita
gampang diubah seketika
kadang-kadang tanpa sadar kita bikin-bikin alasan yang 'syar'i,
padahal Allah Maha Tahu.

Lucu ya,
susahnya orang mengajak
partisipasi untuk dakwah,
tapi mudahnya orang
berpartisipasi menyebar gossip

Lucu ya,
kita begitu percaya pada yang
dikatakan koran,
tapi kita sering mempertanya
kanapa yang dikatakan Al Quran

Lucu ya,
semua orang penginnya masuk surga
tanpa harus beriman, berpikir,
berbicara ataupun melakukan apa-apa

Lucu ya,
kita bisa ngirim ribuan jokeslewat email,
tapi bila ngirim yang berkaitan dengan ibadah sering
mesti berpikir dua-kali

Semoga Kisah yang dianggap lucu ini bisa Menjadi bahan perenungan buat kita,..dan menjadikannya pemacu Ghirah kita yg sedang down,...Allahu Akbar!!!!

Belajar dari Kehidupan...

Saya belajar,
bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain
mencintai saya.saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang
yang saya cintai..

Saya belajar,
bahwa butuh waktu bertahun-tahun
untuk membangun kepercayaan dan hanya
beberapa detik saja untuk menghancurkannya....

Saya belajar,
bahwa sahabat terbaik bersama saya
dapat melakukan banyak hal dan kami selalu
memiliki waktu terbaik...

Saya belajar,
bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat,
justru adalah orang yang membangkitkan
semangat hidup saya kembali serta
orang yang begitu perhatian pada saya...

Saya belajar,
bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh
walau dipisahkan oleh jarak yang jauh,
Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati....

Saya belajar,
bahwa jika seseorang tidak menunjukkan
perhatian
seperti yang saya inginkan,
bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya....


Saya belajar,
bahwa sebaik-baiknya pasangan itu,
mereka pasti pernah melukai perasaan saya....
dan untuk itu saya harus memaafkannya...

Saya belajar,
bahwa saya harus belajar
mengampuni diri sendiridan orang lain...
kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah